Find You

Betapa senangnya .... mungkin itulah yang menggambarkan perasaanku saat ini, pipi tembem, mata sipit dan bibir yang mengembang menoreh seribu senyuman. Yachh kenapa tidak Kau tahu, aku manusia biasa seperti yang kau lihat, aku hanya manusia, manusia biasa yang sangat sangat biasa. Aku ingin menjadi luar biasa namun Tuhan selalu memberikanku jalan, luar biasa bagiku adalah saat aku mampu meraih satu persatu dari sekian banyak mimpi baikku. Aku seorang pengkhayal, aku seorang pemimpi, aku seorang yang akan menggapai satu per satu mimpi yang ada dalam anganku, mimpi yang telah kutulis dalam secarik kertas dan kusimpan selalu. Ku harap perlahan aku dapat memberi tanda ceklis dari satu per satu mimpiku itu. bagaimana menurutmu? Apa aku salah? Bukankah setiap orang berhak punya mimpi? Aku tidak akan hanya bermimpi kawan, aku akan wujudkan mimpiku.Aku cewek yang bermimpi besar, mandiri dan tentu saja aku bekerja keras dan cerdas demi menggapai semua mimpi-mimpiku. Akan kutunjukan kalau aku bukan pemalas dengan tergapainya mimpiku, Akan kutunjukan di setiap kemauan pasti ada jalan, Akan kutunjukan Tuhan akan membalas indah do’a dan ikhtiarku, meskipun akan hanya mampu sepelan siput, namun aku akan terus berjalan hingga aku bisa berlari sekencang kuda. Kutahu saat itu aku pernah merangkak, aku jatuh dan sulit bangkit. Tapi lihatlah, aku akan bangkit dan berlari menggapai mimpiku dan akhirnya aku menemukanmu yang membuatku bisa bangkit dan berlari menyusuri jalanan kehidupan. Kawan, saat itu aku merasa seperti berjalan dalam gelap, kucari cahaya untuk menerangiku. Ku cari perlahan hingga ku temukan, kucari dan terus kucari agar jalanku tak lagi gelap. Aku mungkin tersesat terlalu jauh, jauh sekali hingga seperti sendiri di hutan rimba. Kutanyakan pada alam, apa salahku ? kenapa aku begini? Mereka hanya diam. Ya, mereka semua diam. Ku ingin tanya pada manusia, ingin sekali namun sulit karna sebelum bertanya mereka seperti menghakimi tanpa mengerti. Mereka tak mengerti aku bahkan mungkin tak pernah mengerti, mereka punya masalah sendiri. Kemudian kutanya pada hatiku “kenapa aku?” Hatiku hanya berceloteh tentang masalalu yang suram dan segala khilafku, jawaban hati membuatku sesak, menangis dan merasa sangat rapuh. Kemudian kutanya lagi pada hatiku untuk kedua kalinya “kenapa aku sebenarnya?” hati menjawab “kau membuatku sangat gelisah, pikirkanlah agar aku dalam ketenangan sehingga hidupmu tak lagi tersesat” Kutanya lagi pada hati dengan pertanyaan ketiga yang berbeda “bagaimana caraku untuk membawamu dalam ketenangan?” . kemudian hatiku menjawab “dekatlah dengan Pencipta, dekatlah dengan Dia yang menciptakanku dalam tubuhmu, dekatlah dengan Dia yang menciptakan tubuhmu, dekatlah dengan Dia yang memberi segalanya untuk hidupmu” Aku termenung, termenung sangat lama, lama sekali .. Kubicara pada Tuhan, kubicara pada-Nya semuanya, ku bicara tentang hidupku, tentang rasa hatiku, tentang rapuhku, tentang anganku dan tentang segalanya. Meski ku tahu Tuhan Maha tahu tanpa kuberi tahu tapi tetap kuungkapkan segala keluhku. Mungkin aku tak pantas mengeluh namun aku ingin mengeluh, mengeluhakan segala apa yang dirasa hatiku, hingga aku dapat membawa hatiku pada ketenangan dan kutemukan cahaya untuk menerangi jalanku. Akhirnya Tuhan memberikanku seseorang yang mencintaiku tanpa syarat, seseorang yang bisa mengerti dan memahami tentang cinta dan rasa ketulusan.