BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

1 Jan 2014

Detikku .....

Setiap kali mentari terbit di pagi hari adalah …… hari baru bagiku, ..... minggu baru bagiku, …… bulan baru bagiku, …… tahun baru bagiku, dengan semangat baru, spirit baru, keinginan baru, cita-cita baru, azam baru dan ambisi baru dalam meraih segala mimpi. Tidak ada yang terlalu istimewa antara hariku, mingguku, bulanku dan tahunku. Aku justeru sangat khawatir dengan detikku. Detik inilah yang selalu sangat menakutkanku dengan suara detaknya, tik tak…, tik tak…, tik tak…, terutama di malam hari yang sunyi sepi dan penuh misteri. Aku selalu takut, apakah detakan jantungku ini masih akan dapat mengiringi bunyi detik tik tak…, tik tak…, tik tak… ini lagi pada esok harinya. Aku selalu takut, apakah aku masih akan dapat untuk melihat siluet putih ketika fajar menyingsing menyambut mentari esok paginya? Detik adalah misteri bagiku, oleh karena itu yang aku takutkan adalah detikku, karena dia menyimpan sejuta rahasia. Aku tidak tahu, sampai kapan aku akan mampu untuk menghitung setiap detakan suara tik tak-nya. Bilakah dia akan berhenti, penuh dengan misteri. Misteri yang menyadarkanku bahwa segala sesuatunya itu ada batas dan akhirnya. Detik telah membawaku kepada perenungan diri yang lebih dalam bahwa hakekat hidup ini tidak hanya bagaimana kita bersemangat dan berambisi untuk meraih segala apa yang kita impikan, melainkan kepada apakah yang akan kita tinggalkan sebagai legacy kita bila suatu waktu jarum detik telah berhenti. Tinggalkanlah legacy yang akan terus dikenang dalam do’a setiap insan yang bersujud dan bermunajat kepada Tuhan. Tempat yang terbaik ... maha sang penawar luka.


share on facebook

0 komentar: