BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

20 Jan 2014

(``º•.♥Jangan Terbuai Oleh Perasaan♥.•º``)

Sebagai kaum yang sentiasa dianggap lemah, wanita perlu berjuang dengan kuat untuk dihargai dan dihormati Wanita, janganlah mudah meminta untuk dikasihani. Wanita yang kuat akan selalu bangkit ketika ada masalah dan tidak bersedih terlalu lama. Dan dalam menjalankan apa saja aktiviti, wanita hendaklah dengan logik daripada perasaan meskipun pada kenyataan, kita sebagai wanita cenderung menggunakan perasaan dibandingkan logik akal. Sebenarnya, kita perlu berfikir tentang baik buruknya suatu perkara yang sedang dan akan berlangsung di hidup kita. Bila dikatakan hidup itu rumit, melelahkan, sulit dan sebagainya, perkara ini tidak selalunya benar. Meskipun kadangkala kita mengalami kerumitan dalam hidup yang membuat kita down, namun jika kita berfikir dengan jauh, sebenarnya Hidup ini terlalu singkat untuk dibuat rumit. Ada perkara dimana, kita harus berehat sejenak. Menghirup udara segar, sambil memejamkan mata dan menikmati angin berdesir yang akan membuat beban kita seolah – olah terlepas. Ada saja yang membuat perasaan kita gundah gulana, sedih, kecewa, marah dan sebagainya . Lebih – lebih lagi bila kejenuhan hati sedang kita rasakan. Banyak orang yang memutuskan untuk “menghilang sejenak”. Wanita memang memerlukan waktu-waktu tertentu untuk kita berehat sejenak. Menghindari dari segala kerumitan yang ada, yang tentu timbul dari sebuah perasaan. Saya hanya ingin menjalani sesuatu sesederhana mungkin dan tidak ingin dibuai dengan perasaan, kerana saya merasa bahawa kaum wanita kadangkala menjadi mangsa buaian perasaannya. Bukan tidak boleh untuk berangan, tetapi janganlah berlebihan. Kerana sesuatu yang dilakukan secara berlebihan hasilnya belum tentu baik. Betul kan? Kita harus memiliki standard sendiri untuk memilih perkara yang baik untuk kehidupan kita. Kalau sentiasa mengikuti kata perasaan, tentu yang diperolehi adalah kecewa dan sakit hati yang ada pada diri. Padahal banyak yang dapat kita hargai dari dalam diri kita. Tanpa perlu mendapat penghargaan dari orang lain. Percayalah bahawa keletihan, kepenatan, kelemahan, kesakitan dan sebagainya akan dapat kita lalui semuanya. Meskipun kadangkala semua itu harus kita lalui terlebih dahulu dengan beruraian air mata. Tak mengapa,bukankah air mata dicipta untuk mengungkapkan sebuah rasa? Kerana tidak hanya bahagia sahaja yang ada di dunia. Kita perlu bijak mengawal perasaan kita, berfikiran logik, dan tidak gelabah dalam bertindak. Apabila kita merasa harga diri kita hancur, ada baiknya untuk cuba bangkit kembali dan berusaha lebih untuk menghargai diri kita sebelum kita ingin dihargai orang lain. Jangan kau sia-sia kan waktumu.. Masih ada kesempatan jangan terlalu dibuai oleh perasaan.


share on facebook

1 Jan 2014

Detikku .....

Setiap kali mentari terbit di pagi hari adalah …… hari baru bagiku, ..... minggu baru bagiku, …… bulan baru bagiku, …… tahun baru bagiku, dengan semangat baru, spirit baru, keinginan baru, cita-cita baru, azam baru dan ambisi baru dalam meraih segala mimpi. Tidak ada yang terlalu istimewa antara hariku, mingguku, bulanku dan tahunku. Aku justeru sangat khawatir dengan detikku. Detik inilah yang selalu sangat menakutkanku dengan suara detaknya, tik tak…, tik tak…, tik tak…, terutama di malam hari yang sunyi sepi dan penuh misteri. Aku selalu takut, apakah detakan jantungku ini masih akan dapat mengiringi bunyi detik tik tak…, tik tak…, tik tak… ini lagi pada esok harinya. Aku selalu takut, apakah aku masih akan dapat untuk melihat siluet putih ketika fajar menyingsing menyambut mentari esok paginya? Detik adalah misteri bagiku, oleh karena itu yang aku takutkan adalah detikku, karena dia menyimpan sejuta rahasia. Aku tidak tahu, sampai kapan aku akan mampu untuk menghitung setiap detakan suara tik tak-nya. Bilakah dia akan berhenti, penuh dengan misteri. Misteri yang menyadarkanku bahwa segala sesuatunya itu ada batas dan akhirnya. Detik telah membawaku kepada perenungan diri yang lebih dalam bahwa hakekat hidup ini tidak hanya bagaimana kita bersemangat dan berambisi untuk meraih segala apa yang kita impikan, melainkan kepada apakah yang akan kita tinggalkan sebagai legacy kita bila suatu waktu jarum detik telah berhenti. Tinggalkanlah legacy yang akan terus dikenang dalam do’a setiap insan yang bersujud dan bermunajat kepada Tuhan. Tempat yang terbaik ... maha sang penawar luka.


share on facebook