BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

11 Jul 2014

Catatan Cinta Ussy Sulistiawaty

Cerita itu merupakan kisah lama Ussy Sulistiawaty saat pukulan telak menghantam kehidupan cintanya. Meski pukulan itu bukanlah yang pertama, namun bagi Ussy, itulah yang paling berat dilaluinya. Drama pingsannya Ussy bermula saat kehidupan rumah tangganya bersama Yusuf Sugianto dikabarkan tengah bermasalah. Ussy yang tengah hamil lima bulan, rupanya tidak kuat menahan konsekuensi sebagai seorang public figure, menjadi sumber berita. Singkat cerita, rumah tangga itu pun harus berakhir dengan perceraian pada 9 Desember 2006. Ussy Sulistiawaty, artis kelahiran Jakarta, 13 Juli 1980 itu memang kerap tidak beruntung untuk urusan asmara. Kisah asmara pertamanya terungkap bersama Raymond Munthe, seorang duda mantan suami Yuni Shara. Hubungan tersebut mendapat tentangan dari orang tua Ussy. Bukan lantaran statusnya seorang duda, namun Raymond dinilai punya perilaku minus dihadapan keluarga Ussy. Namun lagi-lagi cinta menutup mata Ussy untuk berpikir rasional. Kisah yang disebut-sebut beraroma mistis itu akhirnya terjawab. Ussy menyadari langkahnya dan segera pergi menjauh, meski dengan permasalahan keuangan yang akhirnya mempertemukan mereka dengan jalur hukum. Raymond saat itu diduga memanfaatkan uang Ussy senilai ratusan juta rupiah. Meski berat, namun Ussy bukanlah perempuan yang mudah putus asa. Ketegarannya kembali mencapai puncak dan ia berusaha pergi dari masa lalu, meski pernah diakuinya hati Ussy terasa teriris. Menapaki kembali asa asmara, tahun 2004 Ussy kemudian menjalin asmara dengan Shandy Syarif. Namun lagi-lagi luka itu menerpa. "Putus adalah jalan yang terbaik," ujar artis yang memulai karier keartisannya melalui ajang Abang None Jakarta itu. Hal yang akhirnya lebih menghantui kehidupan Ussy bukanlah urusan asmara saja. Pada tahun 2004, Ussy divonis dokter mengidap sel kanker rahim. Sebuah kenyataan yang ditakutkan para perempuan, termasuk Ussy. Namun dengan keyakinannya, ia melakukan pengobatan hingga ke Singapura. Cinta Ussy kemudian mengembara tanpa tuan sampai akhirnya ia dikabarkan dekat dengan Dimas Seto. Namun lagi-lagi hubungan tersebut gagal. Kehidupan Ussy kemudian berubah saat ia menautkan hatinya untuk Andhika Pratama. Ditengah guyuran komentar pedas tentang hubungannya dengan Andhika yang terpaut usia, Ussy mengaku telah memasrahkan kepada Tuhan apa yang telah dan akan dilalui. Sebab segudang pengalamannya telah membuktikan jika kuasa Sang Pencipta lebih dari segalanya. "Manusia hanya bisa berencana, tapi Tuhan yang menentukan," ujarnya bijak. Makin hari, hubungan asmara yang dibalut dengan cinta itu semakin tumbuh dengan cahaya kasih sayang. Ussy dan Andhika menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. "Semua memang indah pada waktunya," itulah salah satu kutipan Ussy yang menjadi penyemangat untuk menjalankan apa yang menjadi keinginannya. Statusnya yang pernah menikah dan berkali-kali gagal bercinta, telah membuka mata Andhika untuk menerima pujaan hatinya itu apa adanya. Kini, buaian dan belaian cinta telah menjadi akar yang menopang kisah cinta sesungguhnya. Dengan getar kebahagiaan, Andhika mejalanlan prosesi ijab kabul pernikahan, hari ini di sebuah hotel kawasan Jakarta Selatan. Sebelumnya serangkaian persiapan pernikahan sudah dilakukan secara matang, termasuk foto pra wedding di tiga negara. Wajah Ussy saat itu terasa seperti wajah perempuan paling berbahagia di seluruh muka bumi ini. Impiannya sudah di depan mata dan tak lama lagi, mungkin akan menjadi kenyataan indah dalam kehidupannya. Ussy sudah siap terbangun dari mimpinya dan kini tengah mengarungi kehidupan yang baru dengan lembaran putih dihadapannya. Memang masih terlalu pagi untuk menuai kebahagiaan yang sejati, namun ujian demi ujian yang berhasil dilewati Ussy menjadi sebuah jawaban, jika ia layak mendapatkan kebahagiaan yang diimpikan selama ini. Dan Ussy berharap banyak, di pelukan Andhika, dirinya mendapatkan kebahagiaan itu. "Mohon doanya, semoga rumah tangga kami selalu diberikan kebahagiaan," ujar Ussy. Selamat menempuh hidup baru Ussy dan Andhika. #cerita diatas menginspirasi saya agar aku kuat dan yakin akan ketentuan Tuhan, walau sampai saat ini aku kalah dan gagal dalam urusan Asmara aku Yakin Tuhan telah mempersiapkan kado yang istimewa buatku kelak Amin .... Dan salut buat andika cintanya tulus tak memandang status, usia dll cintanya tulus hmmm semoga aku nanti juga menemukan cinta yang tulus#


share on facebook

10 Jul 2014

IIKHLASKU .... MENEMANIKU

Betapa kecewanya hati. Ketika orang yang kita sukai. Pada akhirnya tak bisa memiliki. Akan lebih kecewa lagi. Ketika orang yang telah kita miliki. Tanpa alasan yang pasti dia memilih pergi. Jangan karena hal itu maka menjadikan diri kita terlalu larut dalam kesedihan. Dan menjadikan diri kita terus tenggelam dalam Kekecewaan yang teramat sangat. Ketika kita harus kehilangan seseorang yang kita sayangi. Tak perlu kita terlalu meratapi kepergiannya. Tak perlu kita terlalu menangisi kepergiannya. Tak perlu kita terlalu membuang air mata. Tak perlu kita sampai putus asa dibuatnya. Karena sesungguhnya.. Dia pergi akan ada yang menggantikan. Dia pergi akan ada yang lebih baik lagi. Dia pergi akan menguatkan hati. Dia pergi akan melatih kita bangkit kembali. Kepergiannya bukanlah akhir dari segalanya. Di depan sana masih terbentang luas. Untuk kita raih dengan sebuah harapan. Yakinlah suatu hari nanti Allah akan memberi ganti yang lebih baik.. Orang Bijak Berkata: "Kebahagiaan itu bukan karena DENGAN SIAPA kita hidup. Akan tetapi karena bagaimana kita MENJALANI & MENERIMA hidup dengan tulus dan ikhlas." Itulah kebahagiaan yang sebenar-benarnya.


share on facebook

7 Jul 2014

Pilihan Saya dan Kenapa (2)

Dasar Pemikiran Orang Cerdas Saya berusaha menulis ini senyaman mungkin dengan bahasa yang mudah untuk kalian baca & ngertiin. Sebelum masuk ke inti tulisan saya, mohon tolong diingat beberapa hal ini ya: - Saya terpanggil (tidak dibayar sepeserpun) untuk ikut menyuarakan apa yang menjadi pilihan saya, tujuannya apa? Semoga tulisan ini bisa membantu mereka yang belum menentukan pilihan (undecided voters), dan memantapkan mereka yang memiliki pilihan Capres-Cawapres yang sama dengan pilihan saya. Saya ngga berusaha untuk mengubah pendirian teman-teman yang memiliki pilihan yang berbeda dengan saya. - Tolong untuk menghormati pilihan saya, karena saya menghormati pilihan kalian meskipun pilihan kalian berbeda dengan saya. Berbeda itu biasa. Kalau seluruh isi dunia ini sama, kalau semua orang memiliki keinginan yang sama, pemikiran yang sama, kelakukan yang sama,.. kebayang seberapa ngga berwarnanya hidup ini? Sebelum saya utarakan siapa yang saya akan pilih dan kenapanya, saya mau share bincang-bincang ringan saya dengan my Mom kemarin ketika berbuka puasa bersama keluarga. Dia bilang, “Len, berbeda itu biasa. Seperti ketika seseorang suka rendang, ada yang ngga suka rendang. Ada yang suka siomay, ada yang ngga suka siomay. Ada yang suka udang, ada yang ngga suka udang. Dan seterusnya. Lalu, perbedaan itu, apakah membuat mereka ngga bisa duduk semeja untuk menikmati makan malam bersama?” -Thanks sudah sharing analogi ini, Mom. Kita boleh punya beda pandangan tentang pilihan Capres-Cawapres kita, tapi bukan berarti lantas kita berbeda di semua hal. Bukan berarti kita ngga bisa jadi teman. Kalau kamu suka bakso tapi ngga suka nasi campur, sementara saya suka nasi campur tapi ngga suka bakso, bukan berarti kita ngga ke food court bareng dan makan semeja kan? Kita bisa saling menghormati makanan apa yang kita suka dan tidak suka, saya yakin anda adalah orang Indonesia yang cerdas, yang juga akan mampu menghormati perbedaan atas pilihan dan pandangan politik kita masing-masing.


share on facebook