DIATAS SAJADAH

Dimalam penuh bintang di atas sajadah yang kubentang sedu sedan sendiri mengaduh pada Yang Maha Kuasa betapa naif diriku ini hidup tanpa ingat pada-Mu urat nadi pun tahu aku hampa Di malam penuh bintang di bawah sinar bulan purnama kupasrahkan semua keluh kesah yang aku rasa sesak dadaku menangis pilu saat ku urai dosa-dosaku Dihadapan-Mu ku tiada artinya Doa kalbu tak bisa aku bendung deras bak hujan di gunung sahara hatiku yang gersang Terasa oh tenteram Hanya Engkau yang tahu siapa aku tetapkanlah seperti malam ini sucikan diriku selama-lamanya Doa Kalbuku

PUTUS ASA

Aku tak mengerti dengan hidupku, dimana kah akan kubaktikan hidupku ini Untuk Orang tuaku kah, orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan serta mendidikku hingga kini atau untuk sang suamiku kelak yang akan menjadi bagian dari hidupku. Tuhan ... aku bimbang menerima putusan dan takdirmu aku benci dengan semua pilihan yang tak sejalan Mengapa engkau berikan aku pilihan yang tidak bisa aku pilih aku ingin kedua-duanya Dia adalah orang yang sangat aku sayangi dengan segala kekurangan dan kelebihannya Dia yang akan mendampingiku, menjagaku, menjadi bapak dari anak-anakku kelak Ya Robbi .... dosa apakah yg aku perbuat hingga kisah percintaanku begitu rumit. Tuhan .... apakah engkau sedang menguji kesabaranku, ataukah engkau ingin membuatku putus asa .. Aku lelah tuhan ... aku tidak sanggup menjalani pilihan dariMu ...